Jumat, 24 September 2010

Lebaran, kontrol makanan Anda!

Sehabis berpuasa sebulan penuh, biasanya kita akan 'lupa diri' di Hari Raya Lebaran. Segala sajian lezat langsung di santap. Jika tak dibatasi, efeknya tidak baik buat kesehatan.
Benar! Siapapun harus waspada. Dibalik kelezatan semua hidangan lebaran tersebut, diperlukan kebijakan berpikir sebelum menyantapnya. Semua makanan yang terhidang di hari lebaran pada umumnya mengandung lemak dan kalori yang sangat tinggi. Oleh karena itu, harus dibatasi saaat menyantapnya.
Bukannya tidak boleh menyantap semua masakan, tapi harus tetap ingat porsi idealnya. Sia-sia jika setelah tubuh atau pencernaan kita beristirahat selama sebulan dengan berpuasa, tiba-tiba dipenuhi lagi oleh makanan yang kurang seimbang gizinya.

SUDAH TURUN, NAIK LAGI

Puasa sangat menyehatkan. Dengan mengurangi satu kali pola makan sehari-hari di saat berpuasa, dipastikan dapat mengurangi berat badan. Terutama bagi mereka yang memiliki berat badan berlebih alias kegemukan (obesitas). Yang beratnya normal pun, biasanya setelah berpuasa akan mengalami penurunan berat badan.
Dengan berkurangnya satu kali pola makan di bulan puasa, rata-rata akan mengurangi berat badan sekitar 0,5 kilogram dalam seminggu. Berkurang 0,5 kilogram berat badan kira-kira sama dengan berkurangnya 500 kalori. Dalam sebulan, orang normal akan berkurang sekitar 2 kilogram jika makannya tak berlebihan. Jika menjaga makannya lebih ketat lagi, bisa berkurang sampai 4 kilogram. Sebaliknya, jika waktu berbuka dan sahur makannya tak terkontrol, justru berat badan akan naik. Nah, ini yang harus diperhatikan.
Dengan berkurangnya berat badan usai berpuasa, sebetulnya kondisi tubuh dalam keadaan sangat baik sebab sistem dalam tubuh yang biasanya dijejali makanan terus-menerus, mendapat waktu sebulan untuk beristirahat. Nah, setelah berpuasa sistem tubuh kembali aktif dan pencernaan jadi membaik. Oleh karena itu, di saat lebaran hendaknya direncanakan untuk tidak makan secara berlebihan.
Mengurangi makan hidangan yang terlalu berlemak, bersantan, goreng-gorengan, dan yang serba manis. Jika tergoda boleh saja mencicipi dengan porsi sedikit. Sebab kue-kue lebaran pada umumnya termasuk makanan berkalori tinggi karena bahan dasarnya lebih banyak terbuat dari bahan yang mengandung gula atau manis. Selain rasanya enak, rasa manis juga memiliki sifat tidak membuat kenyang, sehingga membuat orang penasaran untuk terus menyantap kue tanpa ingat jumlah kalori yang sudah masuk dalam tubuhnya.
Begitu juga dengan minuman. Seharusnya soft drink, punch, sirup atau milk shake jangan terlalu mendapat porsi lebih karena manis dan tentunya berkalori tinggi. Sebagai gantinya, santaplah buah potong segar tanpa gula atau agar-agar yang diolah tanpa gula berlebihan atau tanpa vla susu. Vla dapat diganti dengan buah segar yang diblender.
Terakhir, agar tubuh kembali bugar, seimbangkan
dengan olahraga di pagi atau sore hari. Cukup 30 menit saja untuk membakar kalori yang telah masuk  ke dalam tubuh. Selain itu,olahraga juga sangat baik untuk kesehatan jantung dan menjaga berat badan.

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Free Web Hosting